Terkadang kita yakin dengan sesuatu yang pasti dan nyata di depan mata. Tapi disaat keadaan memberi  kenyataan lain, dalam hati ada rasa kecewa dan menderita. Keinginan yang tak sesuai dengan harapan, kini harus menyisakan luka dan air mata. Apalagi dalam masalah cinta. Disaat semua cerita berakhir duka, tawa ceria hilang entah kemana. Kebahagian pun harus tergantikan kesedihan. Sakit yang terasa perih, tak kan mampu terhapus oleh hujan satu atau dua hari saja. Tapi....derita hati yang sudah kita terima, tak harus membuat hidup dalam kebencian kepada seseorang yang telah menyakiti kita. Kerena tak ada alasan bagi kita untuk membencinya, walau bagaimanapun hati kita pernah menjadi miliknya, kita mengasihi, mencintai dan menyayanginya. Meski sudah di dusta, tak perlu kita menutup mata untuk memaafkannya, walau mungkin itu juga terasa sulit. Karena cinta pada kenyataannya memang tak perlu dipaksa. Biarlah kini para hati yang disakiti ini sendiri tak ada yang menemani. Tapi, percayalah suatu hari nanti akan datang sang pemilikk hati. Biarkan cinta kini tiada, tak perlu di kata. Karena waktu pasti akan tiba. Mungkin memang belum saatnya, karena pencinta masih bersembunyi di sana. Biarlah cinta kini dalam harap. Tak perlu bersedih, karena Tuhan tak pernah letih untuk selalu mengasihi dan menyayangi. Cinta pasti akan dimiliki, walau kini hanya dalam mimpi. Cinta tak kan lari, jika sudah bertemu sang pemilik sejati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini